Top Menu

Sajak Tahun Baru 1990



sajak W.S. Rendra dalam kumpulan Puisi Orang-orang Rangkasbitung

Setelah para cukong berkomplot dengan para tiran,
setelah hak asasi di Negara miskin ditekan
demi kejayaan Negara maju,
bagaimanakah wajah kemanusiaan?

Di jalan orang dibius keajaiban iklan
di rumah ia tegang, marah dan berdusta.
Impian mengganti perencanaan.
Penataran mengganti penyadaran.

Kota metropolitan di dunia ketiga
adalah nadi
dari jantung negara maju.
Nadi yang akan mengidap kanker
yang akan membunuh daya hidup desa-desa

dan akhirnya, tanpa bisa dikuasai lagi
menjadi jahat, hina dan berbahaya.
Itulah penumpukan yang tanpa peredaran.

Tanpa hak asasi tidak ada kepastian kehidupan.
Orang hanya bisa digerakkan
tapi kehilangan daya geraknya sendiri.
Ia hanya babi ternak
yang asing terhadap hidupnya sendiri.
Rakyat menjadi bodoh tanpa opini.
Di sekolah murid diajar menghapal
berdengung seperti lebah
lalu akhirnya menjadi sarjana memanggut.
Di rumah ibadah orang nerocos menghapal
dan di kampong menjadi pembenci
yang tangas membunuh dan membakar.
Para birokrat sakit tekanan darah
sibuk menghapal dan menjadi radio.
Kenapa pembangunan tidak berarti kemajuan?
Kenapa kekayaan satu negara
membuahkan kemiskinan negara tetangganya?

Peradaban penumpukan tak bisa dipertahankan.
Lihatlah: kemacetan, polusi dan erosi!
Apa artinya tumpukan kekuasan
bila hidupmu penuh curiga
dan takut diburu dendam?
Apa artinya tumpukan kekayan
bila bau busuk kemiskinan
menerobos jendela kamar tidurmu?
Isolasi hanya menghasilkan kesendirian
tanpa keheningan
Luka orang lain adalah lukamu juga.

Sedangkan peradaban peredaran tak bisa dibina
tanpa berlakunya hak asasi.
Apa artinya kekayaan alam
tanpa keunggulan daya manusia?
Bagaimana bisa digalang daya manusia
tanpa dibangkitkan kesadarannya
akan kedaulatan pribadi
terhadap alam
dan terhadap sesamanya?

Wajah-wajah yang capek
membayang di air selokan
dan juga di cangkir kopi para cukong
Bau kumuh dari mimpi yang kumal
menyebar di lorong-lorong pelacuran
dan juga di bursa saham.
Sungguh.
Apa faedahnya kamu jaya di dalam
kehidupan
bila pada akhirnya kamu takut mati
karena batinmu telah lama kamu hina?

Depok, 27 Desember 1989

1 comment :

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates