Posted by F.
Meliasanti on September 28, 2012
Untuk Seekor
Kucing
Bayang-bayang tak kian bisu
begitupun fajar yang merayap kian
sembunyi ;
dalam cahaya bulan, kaulah si
harimau kumbang
kami menangkap bidik dari
kejauhan.
Dengan pikiran tak terpahami
diantara hukum ilahi,
kami memburumu dalam sesia;
Kian jauh, tenang, melebihi
Gangga ataupun latar matahari,
milikmu adalah kesunyian, milikmu
kesembunyian.
Pangkal pahamu memenuhi kehidupan
yang mencumbu tanganku. Kau pun
menerima,
semenjak masa lalu yang
terlupakan selama itu,
asmara yang penuh prasangka.
Kau bermula dari masa yang tak
biasa. Kaulah penguasa ruang yang membatasi seperti sebuah mimpi.
Jorge Luis
Borges
Diterjemahkan
dari judul puisi "for a cat" karya Jorge Luis Borges
Sebelum
Fajar
Namun seperti cinta
para pemanah itu buta
Ketika malam mendingin
panah-panah itu menyerbu
mewarisi jejak-jejak haru bunga
bakung.
Bulan impas
memecah awan-awan merah lembayung
dan tas-tas panah mereka
dipenuhi tetesan embun.
aih, namun seperti cinta
para pemanah itu buta!
Federico
Garcia Lorca
Judul puisi
aslinya saya lupa...
Dan Hari-hari
Dan hari-hari tak sanggup
terpenuhi
Dan malam-malam tak mampu
tercukupi
Dan hidup tergelincir seperti
ladang tikus
Yang tak berdaya menggetarkan
rerumputan
Ezra Pound
*) Ketiga
puisi di atas diterjemahkan oleh F. Meliasanti pada Juni 2009.
Dijumput dari:
http://ferinameliasanti.blogspot.com
Post a Comment