Top Menu

Puisi Selendang Sulaiman


Puisi Metro Riau, 22 April 2012

Bulan Berbaju Putih
      :Sri Mey Wahyuni

Fa,
Kau tusuk-tusuk malam sebatangkara
Di bibirmu yang basah sepi sendiri

      Gelas-gelas dan cangkir
      Menyulam riwayat malam
      Dan bibirmu yang dingin
Mengulum bulan berbaju putih
Di meja yang menagih janji

Gadis berbaju putih tadi,
Wajahnya teduh
Setangkai sari bibirmu
Menciumi bekas jejaknya
Di matamu, di gelas malam
Yang menanti bibirmu
Di matanya

Fa,
Kau lupa bukan,
Malam-malam selalu kau tumpahi
Dengan juz alvokad dan janji
Lalu kau tak lagi beralasan
Untuk pulang ke sangkar kelaminmu
Yang merengkuh bulan itu

Blandongan, 27 Februaari 2012

Hujan Perawan

Hujan tidak datang sendirian
Ia membawa irisan ingatan
Ke pekarangan rumah kelahiran
Pada pohon mawar
Berbentuk gugusan bintang.
Aku ingin mawar ini abadi
Ucapmu dari masa lalu
Saat angin silir bersiul di dadaku.

Yogyakarta, 2009-2012

Kenangan Itu

Kenangan itu
Ikan-ikan menyisir karang
Di palung mataku dan gelombang
:Menggerai sisik-sisiknya di kulit kepala
Aku ragu mengeja pahatan
Pahatan gemuruh lautan rindu
Lalu kenangan
Mengendus buih ke tepi kelam

Yogyakarta, 2010-2012

Malam Penyair

Bangunlah ia malam-malam di kepalanya
Tembang risau berdasau ke hulu dadanya
Hati siapa bicara tentang kelam?

Yang menyebut penyair
Di jalanan basah yang coklat
Mencari sebenang cahaya
Pada embun yang gagal menetas

Mato, Januari 2012


1 comment :

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates