Top Menu

Puisi Sipulan K. Langka

RASAD

jum’at gagap
sehabis doa dilontar sepenuh tenaga.

asmaraku yang lengket uban-ubanmu berkilauan

meniti kata demi kata. bila bisa kuceritakan ladang

adakah hari tersisa untuk keluh cintamu!
lihatlah setiap anjak kaki perkasa menginjak nasib
tangan dan kepala sama godam mengepal

bila tiba waktu pulang, segelas minum yang kautuang

segera memaksaku jadi raja.
lalu sambil melepas lelah
menggerai keringat dan tawamu luar biasa,

anak-anak dan cucu di halaman mengabar
usia; cinta yang bersemi di hatimu dan padaku
adalah musim subur berkali-kali musim panen.
aku senang
setelah jum’at yang gagap itu
kulontar doa ke langit sepenuh jangkau
sepenuh tenaga.

28 Desember 2011 pukul 5:15


SAJAK BETINA

kuusap punggungmu sepenuh nyeri
sepenuh cintaku bila subuh.

Bandung, 29 Mei 2011

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates