RASAD
jum’at gagap
sehabis doa dilontar sepenuh tenaga.
asmaraku yang lengket uban-ubanmu berkilauan
meniti kata demi kata. bila bisa kuceritakan ladang
adakah hari tersisa untuk keluh cintamu!
lihatlah setiap anjak kaki perkasa menginjak nasib
tangan dan kepala sama godam mengepal
bila tiba waktu pulang, segelas minum yang kautuang
segera memaksaku jadi raja.
lalu sambil melepas lelah
menggerai keringat dan tawamu luar biasa,
anak-anak dan cucu di halaman mengabar
usia; cinta yang bersemi di hatimu dan padaku
adalah musim subur berkali-kali musim panen.
aku senang
setelah jum’at yang gagap itu
kulontar doa ke langit sepenuh jangkau
sepenuh tenaga.
28 Desember 2011 pukul 5:15
SAJAK BETINA
kuusap punggungmu sepenuh nyeri
sepenuh cintaku bila subuh.
Bandung, 29 Mei 2011
Post a Comment