Top Menu

Puisi Arthur Rimbaud (1854-1891)



Lahir di Charleville, Perancis. Mulanya Arthur dikenal sebagai sosok pendiam. Berasal dari lingkup keluarga yang berpendidikan agama. Banyak penyair besar lain seperti; Victor Hugo, Paul Claudel, yang kemudian memberinya berbagai julukan, setelah dia terkenal sebagai penyair yang beraliran surealis.
Pemberontakan dirinya sampai kemudian meninggalkan bangku sekolah, serta ibunya yang janda, dan kemudian pergi melanglang di usia lima belas tahun, mencoba menemukan jati dirinya. Meski kemudian menobatkan dirinya sebagai seorang sastrawan. Bersama Paul Verlaine menerbitkan sekumpulan sajak yang kemudian menggemparkan penyair-penyair lainnya. Arthur tak mencerminkan dirinya sebagai seorang sebagaimana seorang seniman. Bergaul dengan Negus, di mana kemudian menjadi tangan kanan Negus, karena dia juga sebagai pedagang senjata, menjadikannya seorang yang berjiwa keras.
Hidup mengalir yang mengandalkan nasib, dan nyaris mati ditembak Verlaine, ingin membuktikan dia memiliki bakat lebih dari sebagai seorang sasterawan.
Himpunan sajaknya yang terkenal, yang ditulis di usianya antara lima belas hingga sembilan belas tahun, antara lain: 'Illumintions', Bateau ivre', Une Saison en Enfer', berikut contoh sajaknya:



Pesta Lapar

Laparku, Anne, Anne
Lari di atas keledaimu.

Jika aku lapar, hanyalah
lapar bumi dan lapar batu.
Ding! ding! ding! ding! Santapan kita angin
Batu dan arang, besi.

Hai lapar, balik kau. Lapar, makanlah
rumput padang suara!
Hiruplah racun pesta gila
Dari daun semak;

Makanlah batu leburan tangan si miskin
Pintu gerbang gereja tua,
Puntung hari kiamat,
Roti lembah kelabu!

Laparku, sobekan angin malam,
Udara bergema;
Itulah perutku, guruh itu,
O, Malang.

Tanaman-tanaman di bumi lahir kembali;
Mencari buah magang
Kupetik dari lubang jejak
Sayur dan bunga viola

Laparku, Anne, Anne,
Lari di atas keledaimu. 

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates